Posted in Uncategorized

Lupa Bersadar Diri

Dan saya masih ingat pesannya untuk tidak terlalu terlihat medekat, karena katanya tak ingin diolok “cie” oleh orang orang di sekitarnya.

Dan saya hargai itu. Saya mencoba menahan diri untuk tidak sksd setiap bertemu langsung dengannya. Andalan saya hanya sebuah smartphone dengan aplikasi WA dan IG untuk memulai chat, sekedar ingin bercengkrama dengannya, dan itu udah buat saya senang.

Bahkan ketika dia mulai kenal dekat dengan teman lelaki lain, dan betapa akrabnya mereka setiap kali bertemu. Saya masih mencoba untuk menahan diri, karena saya masih menghargai pesannya dulu.

Tapi salahnya, saya lupa untuk bersadar diri. Nyatanya proses chatingan itu hanya sebelah pihak. Dia, gak pernah ngechat duluan kalau saya gak chat dia duluan. Frekuensi chatingan pun semakin hari semakin berkurang. Sampai saya pun berfikir, apa selama ini dia merasa terganggu dengan setiap chat yang saya kirim?

Seharusnya saya bersadar diri ketika dia berpesan untuk tidak terlalu terlihat mendekat. Nyatanya sekarang, dengan bangganya dia pamerkan kemesraan tanpa takut diolok oleh orang di sekitarnya. Seharusnya saya bersadar diri ketika dia terlihat mulai dekat dengan teman lelaki barunya tanpa ada penghalang yang dia berikan. Bahwa saya hanya dibutuhkan ketika dia belum mengenal siapa siapa, dan dengan mudahnya dilupakan ketika mulai mengenal teman yang baru.

Maaf jika kehadiran saya ternyata hanyalah sebagai pengganggu di hidupnya. Kalau bisa ingin rasanya pergi menghilang sepenuhnya dari dia, agar dia bisa dengan leluasa berbahagia tanpa ada orang seperti saya yang membuatnya terganggu. Semoga dia bahagia dengan pilihannya dan semoga mereka tidak pernah merasakan rasanya dikhianati oleh orang yang mereka percayai

Author:

Saya adalah seorang Introvert yang sedang menyukai Digital Marketing dan ingin belajar untuk bisa memahaminya. Pecinta travelling yang sedang terjebak pada rutinitas kehidupan sehari-hari. Seorang penyayang yang sedang libur memberikan perhatian pada setiap orang. Dan seorang observer yang lebih banyak berbincang di dalam kepalanya. Saya bukan penulis yang ahli, hanya mencoba menuangkan setiap pikiran, perasaan, dan keiatan sehari-hari ke dalam bentuk tulisan di blog ini, siapa tau bisa memunculkan ide baru. achmadtaufik8707@gmail.com

Leave a comment